Rabu, 15 Agustus 2012

YESUS MENGUBAH SEGALANYA (Kesaksian Pertobatan)


YESUS MENGUBAH SEGALANYA
(Kesaksian Pertobatan)
Saya dilahirkan di Pulau Samosir di keluarga Katolik. Meskipun orang tua saya bukanlah orang yang rajin beribadah tetapi mereka mengajarkan saya untuk rajin beribadah.  Sehingga sejak umur 4 tahun saya sudah ikut liturgy dan saya rajin ikut sekolah minggu. Keluarga besar saya adalah Penyembah Berhala meskipun sudah beragama, mereka tetap meyakini kuasa gelap. Pada saat berumur 5 tahun keluargaku pindah ke Bagan Batu – Riau untuk mencoba kehidupan baru. Orang tua saya memulai usaha perkreditan barang. Dalam memulai usaha tersebut orang tua meminta batuan kepada “orang pintar” agar dagangan laris. Pada awalnya semuanya berjalan sangat baik tetapi setelah beberapa saat keadaan berbalik, bukan untung yang didapat malah bunting. Sehingga keadaan perekonomian keluarga saya sangat down. Bahkan tanah harta yang ada juga sampai terjual habis.
Entah karena apa, orang tua saya sangat gampang marah, jika saya melakukan kesalahan yang kecil saja, Ayah saya akan menghajar saya dengan kayu sampai seluruh tubuh saya penuh dengan bekas pukulan. Terkadang saya malu untuk berangkat sekolah karena bekas pukulan tersebut masih jelas terlihat dipaha, tangan dan wajah saya. Sehingga saya sangat benci dengan ayah bahkan saya berpikir pada masa itu, jika saya besar nanti saya akan bunuh ayah. Perasaan dendam dan benci dengan orang tua saya terus terniang di otak saya. Akibat dari rasa dendam itu saya mulai merokok dan minum minuman keras pada saat saya masih berumur 10 tahun. Dan yang lebih parah lagi, saya sudah menonton film porno pada saat usia saya masih 9 tahun. Pergaulan yang tidak benar menambah nakalnya saya. Tetapi Yesus sangat sayang kepada saya, sehingga pada saat saya berumur 12 tahun saya mengenal Yesus Kristus. Yesus Kristus yang saya kenal itu tidak langsung mengubah saya. Tetapi Dia membentuk saya perlahan. Pertama Dia melepaskan saya dari merokok, lalu minuman keras, lalu keterikatan Blue film. Tetapi untuk memaafkan orang tua sangat sulit bagi saya.   
Saya rindu diubahkan menjadi pribadi yang baru. Gembala saya menyampaikan dalam khotbahnya bahwa setiap orang harus dilahirkan kembali tidak hanya mengenal-Nya saja. Jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak layak masuk Kerajaan Sorga. Ketika saya masuk sekolah menengah atas, saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Raja dalam hidupku. Pada tanggal 13 Agustus 2000, saya di baptis selam. Beberapa bulan setelah saya dibaptis, saya mengikuti ibadah Pria Sejati. Dalam ibadah tersebut, topic utamanya adalah Pemulihan Hati Bapa. Dalam ibadah tersebut diberitahukan bahwa kita harus mempunyai hati Bapa yang rela mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kita. Mendengar hal tersebut hati saya berontak, tetapi pada saat tiba waktunya menyembah Tuhan. Saya tidak tahu entah mengapa, air mata saya terus mengalir tanpa henti…. Saya terus menangis…. Dalam penyembahan tersebut saya merasakan urapan Tuhan menyelimuti hatiku. Ada damai yang sungguh tak terceritakan, ada sukacita yang luar biasa, rasa benci dan dendam kepada ayah berubah menjadi rindu. Entah bagaimana caranya, pada saat itu saya dapat melepaskan pengampunan atas ayah saya. Saya minta ampun atas dosa yang perbuat selama ini kepada Tuhan dan saya melepaskan berkat atas ayahku.
Sejak saat itu, banyak perubahan yang terjadi bagi secara pribadi, bagi keluargaku dan bagi orang – orang yang ada disekitar kami. Ayah saya yang dahulunya adalah seorang pemarah, berubah menjadi lemah lembut. Keluarga kami yang dulunya percaya dengan Okultisme berubah menjadi keluarga yang mengandalkan Tuhan. Memang ajaib Tuhan Yesus. Pengenalan dan Penerimaan akan Yesus mengubahkan segalanya.  Haleluya…. Amin. ( Mangadar Christian Sihaloho,A.Md ) 

1 komentar:

ANDROID “PERUSAK” MASA DEPAN

Smart People, jagalah anak kita dengan segala kewaspadaan yang kita miliki. Karena existensi kita ditentukan oleh keturunan kita (anak...