Rabu, 15 Agustus 2012

Tanah Perantauan I



Pada akhir tahun 1990, keluarga besar kami berangkat dari Pulau Samosir menuju Kota Siantar lalu melanjutkan perjalanan ke Bagan Batu. Sesampainya di Bagan Batu, saya terheran – heran melihat begitu banyak pohon Kelapa sawit. Sewaktu di Sinuan saya sudah mengenal kelapa sawit karena di Sinuan juga ada pohon kelapa sawit tapi hanya satu pohon saja yang aku tahu.  Ketika kami sampai di Bagan Batu, hari sudah gelap, setelah menunggu beberapa jam datanglah sebuah mobil truk pengangkut sawit menjemput kami. Dari bagan batu kami dibawa ke sebuah desa yang bernama Desa Beringin Makmur atau dikenal dengan Berastagi.  Melewati kebun kelapa sawit, dari jalan tanah merah, bergulat dengan capeknya badan dan ngantuknya mata selama kurang lebih 45 menit perjalanan akhirnya sampai juga kami di Berastagi. Sesampainya di Berastagi aku kembali terkejut karena ternyata orang yang kami temui di sana adalah pamanku kandung dari ibu. Aku di perkenalkan pada seorang anak perempuan seumuran dengan adikku, namanya Waginem. Waginem adalah anak dari Pekerja di kebun pamanku. Kami harus menginap dirumah mereka beberapa hari sampai kami menemukan rumah untuk tempat tinggal kami.  Setelah ayah menemukan rumah untuk kami tinggali, kami pun pindah dari rumah waginem dan menempati rumah kami yang baru. Rumah yang kami huni sekarang bukanlah kepunyaan kami tetapi rumah orang yang mempunyai kebun di berastagi tetapi orangnya tidak tinggal di desa itu, sehingga ayah minta izin untuk ditempati daripada rumah itu tidak terawat. Aku tidak bisa melanjutkan sekolah disini, karena beberapa hal, salah satu diantaranya adalah bahasa. Saya belum bisa berbahasa Indonesia karena sewaktu sekolah di Sinuan bahasa yang digunakan adalah bahasa batak. Saya harus menunggu sampai kenaikan kelas berikutnya sambil belajar bahasa Indonesia.

Bagaimana STT – IKAT bisa membantu kamu dalam tugas dalam pengembangan pelayanan?




Sejujurnya saya tidak tahu pasti apa yang akan saya dapat dari STT – IKAT, mengapa? Karena pada saat saya menerima brosur, saya tidak menemukan kurikulum perkuliahan di dalamnya.

Lalu mengapa saya masih mau kuliah di STT – IKAT ? Jawabannya adalah: 

Pertama, Direktur dari STT – IKAT kampus batam adalah seorang Gembala Sidang Gereja Bethel  Indonesia. Pada saat ini saya sedang melayani di GBI, jadi setidaknya pandangan theologia yang dibagikan kepada mahasiswa adalah pandangan Theologia GBI. Hal tersebut diatas akan sangat membantu saya dalam menghadapi permasalahan dalam pelayanan karena saya dan Direktur STT – IKAT bernaung pada Denominasi yang sama.

Kedua, Status Keabsahan Kampus. Setelah saya membaca dan memperhatikan kampus STT yang ada di Kota Batam, hampir rata baru berdiri yang artinya lulusannya belum banyak dan Akreditasinya belum jelas. STT – IKAT berdasarkan info yang saya dapat, sudah terakreditasi. Kepastian status tersebut mendorong saya untuk kuliah di STT – IKAT. Karena saya tidak mau, kalau nanti Ijazah saya dipertanyakan oleh Pihak yang berwenang ketika saya sedang berurusan dengan pemerintah.

Ketiga, Gembala Sidang saya kuliah di STT – IKAT.

Keempat, Saya punya kerinduan untuk membuka sekolah gratis bagi yang tidak mampu di kampung saya. Saya mengambil Jurusan Pendidikan Agama Kristen adalah untuk bahan atau dasar bagi saya dalam mendirikan sekolah nanti, sehingga saya tidak perlu harus pusing mencari orang lain yang berlatar belakang pendidikan untuk mengurus sekolah tersebut.

Kelima, Jika kerinduan saya untuk membuka sekolah tersebut belum tercapai maka saya dapat mengajar Pendidikan Agama Kristen terlebih dahulu di sekolah – sekolah sambil menambah pengalaman dalam mengajar. 

Keenam, Saya mempunyai Allah yang turut bekerja di dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan. Saya yakin bahwa Allah punya rencana yang besar buat saya melalui perkuliahan yang akan saya jalani nantinya. Karena bersama Yesus tidak ada yang terjadi secara kebetulan.

Ketujuh, saya rindu melayani bangsa – bangsa. Harapan saya STT – IKAT bisa memfasilitasi untuk mencapai kerinduan saya. Saya rindu melayani di luar negeri seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapore, Fhilipina, Thailand, dll…

(Mangadar Christian Sihaloho,A.Md)

YESUS MENGUBAH SEGALANYA (Kesaksian Pertobatan)


YESUS MENGUBAH SEGALANYA
(Kesaksian Pertobatan)
Saya dilahirkan di Pulau Samosir di keluarga Katolik. Meskipun orang tua saya bukanlah orang yang rajin beribadah tetapi mereka mengajarkan saya untuk rajin beribadah.  Sehingga sejak umur 4 tahun saya sudah ikut liturgy dan saya rajin ikut sekolah minggu. Keluarga besar saya adalah Penyembah Berhala meskipun sudah beragama, mereka tetap meyakini kuasa gelap. Pada saat berumur 5 tahun keluargaku pindah ke Bagan Batu – Riau untuk mencoba kehidupan baru. Orang tua saya memulai usaha perkreditan barang. Dalam memulai usaha tersebut orang tua meminta batuan kepada “orang pintar” agar dagangan laris. Pada awalnya semuanya berjalan sangat baik tetapi setelah beberapa saat keadaan berbalik, bukan untung yang didapat malah bunting. Sehingga keadaan perekonomian keluarga saya sangat down. Bahkan tanah harta yang ada juga sampai terjual habis.
Entah karena apa, orang tua saya sangat gampang marah, jika saya melakukan kesalahan yang kecil saja, Ayah saya akan menghajar saya dengan kayu sampai seluruh tubuh saya penuh dengan bekas pukulan. Terkadang saya malu untuk berangkat sekolah karena bekas pukulan tersebut masih jelas terlihat dipaha, tangan dan wajah saya. Sehingga saya sangat benci dengan ayah bahkan saya berpikir pada masa itu, jika saya besar nanti saya akan bunuh ayah. Perasaan dendam dan benci dengan orang tua saya terus terniang di otak saya. Akibat dari rasa dendam itu saya mulai merokok dan minum minuman keras pada saat saya masih berumur 10 tahun. Dan yang lebih parah lagi, saya sudah menonton film porno pada saat usia saya masih 9 tahun. Pergaulan yang tidak benar menambah nakalnya saya. Tetapi Yesus sangat sayang kepada saya, sehingga pada saat saya berumur 12 tahun saya mengenal Yesus Kristus. Yesus Kristus yang saya kenal itu tidak langsung mengubah saya. Tetapi Dia membentuk saya perlahan. Pertama Dia melepaskan saya dari merokok, lalu minuman keras, lalu keterikatan Blue film. Tetapi untuk memaafkan orang tua sangat sulit bagi saya.   
Saya rindu diubahkan menjadi pribadi yang baru. Gembala saya menyampaikan dalam khotbahnya bahwa setiap orang harus dilahirkan kembali tidak hanya mengenal-Nya saja. Jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak layak masuk Kerajaan Sorga. Ketika saya masuk sekolah menengah atas, saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Raja dalam hidupku. Pada tanggal 13 Agustus 2000, saya di baptis selam. Beberapa bulan setelah saya dibaptis, saya mengikuti ibadah Pria Sejati. Dalam ibadah tersebut, topic utamanya adalah Pemulihan Hati Bapa. Dalam ibadah tersebut diberitahukan bahwa kita harus mempunyai hati Bapa yang rela mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kita. Mendengar hal tersebut hati saya berontak, tetapi pada saat tiba waktunya menyembah Tuhan. Saya tidak tahu entah mengapa, air mata saya terus mengalir tanpa henti…. Saya terus menangis…. Dalam penyembahan tersebut saya merasakan urapan Tuhan menyelimuti hatiku. Ada damai yang sungguh tak terceritakan, ada sukacita yang luar biasa, rasa benci dan dendam kepada ayah berubah menjadi rindu. Entah bagaimana caranya, pada saat itu saya dapat melepaskan pengampunan atas ayah saya. Saya minta ampun atas dosa yang perbuat selama ini kepada Tuhan dan saya melepaskan berkat atas ayahku.
Sejak saat itu, banyak perubahan yang terjadi bagi secara pribadi, bagi keluargaku dan bagi orang – orang yang ada disekitar kami. Ayah saya yang dahulunya adalah seorang pemarah, berubah menjadi lemah lembut. Keluarga kami yang dulunya percaya dengan Okultisme berubah menjadi keluarga yang mengandalkan Tuhan. Memang ajaib Tuhan Yesus. Pengenalan dan Penerimaan akan Yesus mengubahkan segalanya.  Haleluya…. Amin. ( Mangadar Christian Sihaloho,A.Md ) 

TUHAN MENANGKAPKU KEMBALI ( Kesaksian Panggilan Tuhan )


TUHAN MENANGKAPKU KEMBALI
( Kesaksian Panggilan Tuhan )
Sejak Tamat sekolah menengah atas, saya rindu untuk kuliah Theologia tetapi orang tua saya rindu saya menjadi seorang Manager Perusahaan. Alasan mereka tidak mengijinkan saya kuliah Theologia adalah : Karena saya anak pertama, jadi mereka tidak ingin saya mepnjadi Pendeta karena pendeta itu tak ada uangnya dan lagi kalau anak Pertama jadi pendeta, lalu adik – adik saya jadi apa nantinya.  Lalu orang tua saya menyuruh saya kuliah Teknik Mesin. Karena biaya kuliah teknik mesin sangat mahal maka saya ambil Bahasa Inggris. Kenapa Bahasa Inggris? Karena saya ingin melayani bangsa – bangsa. Disamping saya kuliah, saya juga aktif Pelayanan di Gereja Bethany Indonesia Padang Bulan – Medan. Saya memulai pelayanan sebagai Penyusun Kursi, lalu Penerima Tamu, Pendoa, Guru Sekolah Minggu, Singer, dan terakhir sebagai Worship leader. Dan jabatan di gereja sebagai Sekretaris Sekolah Minggu, Sekretaris Youth, Koordinator Pelayanan Kampus dan Sekolah. Semua kegiatan tersebut saya lakukan selama saya masih kuliah.
Setelah selesai kuliah saya rindu untuk melayani di Luar Negeri, dan Puji Tuhan pada saat itu ada Hamba Tuhan yang datang dari Korea Selatan ke Medan. Seorang dari Pelayan Tuhan di Gereja menawarkan kepada saya untuk ikut dengan mereka. Saya sangat senang sekali mendengar tawaran tersebut. Lalu saya perbincangkan dengan orang tua saya, lagi – lagi mereka menolak. Karena merasa jengkel, saya menelepon seorang hamba Tuhan di Air Molek, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau  dan menawarkan diri untuk menjadi Fulltimer di Gereja beliau. Beliau menerima tawaran saya, saya pun berangkat ke Air Molek. Di Air Molek saya melayani sebagai Wakil Gembala Sidang. Gereja ini mempunyai Cabang di Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi,Riau. Ibadah di cabang di adakan setiap Minggu sore pukul 18.00 WIB. Jarak dari Air Molek Ke Taluk Kuantan kira – kira 95 KM. Setelah melayani selama 3 bulan jemaat yang ada di Taluk Kuantan meminta saya untuk menjadi Gembala Sidang. Tetapi saya menolak dengan alasan saya belum menikah. Setelah 5 bulan pelayanan, saya minta ijin pulang kampong. Saya pulang kampong dan mengambil keputusan untuk kerja sekuler.
Tahun 2008, saya berangkat ke Kalimantan Tengah, karena di sana saya mempunyai saudara yang bisa memasukkan saya kerja di Tambang Emas. Sesampai di Kalteng, tepatnya di Kec. Tewah, Kab. Gunung Mas, sembari menunggu dapat kerja saya beribadah dan melayani di Gereja Pantekosta Tabernakel. Di gereja ini saya melayani sebagai Worship Leader dan Pembicara. Setelah enam bulan pelayanan saya ditawarin untuk menjadi Gembala di gereja cabang. Saya tidak menolak tawaran tersebut tetapi juga tidak mengiyakannya. Karena saya datang ke kalteng bukan untuk jadi Pelayan Tuhan tetapi mencari kerja. Setelah 8 bulan tidak juga bekerja, saya memutuskan untuk mengikuti CPNS di Kabupaten Kotawaringin Timur atau tepatnya di Kota Sampit. Saya pindah ke Kota sampit, mengikuti tes CPNS dan hasilnya, saya tidak lulus. Meski tidak lulus, saya memilih menetap di Sampit.
Di Kota sampit saya beribadah di Gereja Pantekosta Di Indonesia. Di gereja ini saya melayani sebagai Worship Leader dan Pembicara. Setelah menemukan gereja, saya melamar menjadi tenaga Honorer di Pengadilan Negeri sampit. Saya di terima menjadi honorer dan di tempatkan di Panmud Pidana. Setelah saya bekerja selama 11 bulan saya merasa ada yang hilang dari diri saya. Apa itu? Kebenaran.. ya kebenaran itu mulai terkikis sedikit demi sedikit karena pekerjaanku. Secara materil, saya hidup berlimpah, punya kekuasaan, dan ditakuti banyak orang. Tetapi disamping itu semua, saya telah banyak memilukan hati Tuhan. Sehingga setelah genap satu tahun saya mengundurkan diri menjadi Honorer. Dan bekerja di perkebunan kelapa sawit yaitu PT. Windu Nabatindo Lestari, dengan harapan saya dapat mendapatkan kembali  kebenaran itu.
Ternyata kehidupan rohani saya tidak menjadi lebih baik, malah semakin hancur, karena ditempat kerja yang baru, saya harus lembur tiap malam bahkan terkadang hari minggu harus lembur. Hari – hari terasa semakin hampa karena tidak beribadah lagi. Dari segi pekerjaan, saya sangat beruntung, setelah 4 bulan bekerja, jabatan saya naik dari Admin Tanaman menjadi Akunting. Dan Kepala Administrasi saya menjanjikan bahwa paling lama 2 tahun saya pasti naik jabatan menjadi Kepala Administrasi. Meski saya memperoleh jabatan yang enak tapir rohku semakin redup karena tekanan pekerjaan. Setelah bekerja Selama 6 bulan, karena sesuatu dan lain hal, saya mengundurkan diri dari perusahaan tersebut dan melamar pada perusahaan lain yaitu PT. Sentosa Andalan Asa Utama. Di perusahaan ini saya melamar menjadi Asisten Kepala Kebun atau setingkat dengan Asisten Manager Kebun. Saya di terima bekerja, tetapi rasa hampa itu tetap ada. Kepala kebun saya berkata bahwa dalam waktu 2 tahun saya pasti akan jadi kepala kebun. Karena berdasarkan penilaian Owner dan Direktur Perusahaan, hasil kerja saya diatas nilai Delapan. Mereka sangat senang saya bisa bergabung dengan perusahaan tersebut. Tetapi suatu malam, Roh Kudus berbicara: “Coba kamu ingat apa yang telah Aku perbuat bagimu, dan coba ingat kembali kerinduan yang aku taruh di hatimu dulu”. Malam itu, saya merenungkan bahwa sebenarnya yang Tuhan inginkan dari saya adalah hidup saya.  Lalu malam itu juga saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Perusahaan. Direktur memanggil saya dan menanyakan mengapa saya resign. Beliau mengharapkan saya tetap bisa bergabung untuk memperbaiki system yang ada. Tetapi saya tetap bersikeras untuk mundur. Akhirnya dengan sangat berat, mereka melepaskan saya. Lalu saya telepon ke pacar saya di Batam, saya katakan bahwa saya sudah mengundurkan diri dari perusahaan dan saya mau menjadi Fulltimer di batam. Pacar saya setuju.
Saya datang ke batam, menikah lalu mulai mencari gereja untuk jadi fulltimer. Setelah berbincang dengan gembala sidang, gembala sidang menawarkan PK yang bisa diberikan oleh gereja. Mendengar jumlah PK tersebut, iblis berbicara dan menggoda saya untuk kembali bekerja. Saya tergoda dan memutuskan kembali bekerja di Batam. Setelah tiga kali pindah pekerjaan, Roh Kudus ingatkan kembali tujuan saya datang ke batam. Mengingat saya telah menikah dan mempunyai 1 orang anak, maka saya mengabaikan suara itu. Kemudian, Roh Kudus berbicara melalui istri saya, isterinya bermimpi bahwa seseorang berkata bahwa pekerjaan sekarang memang baik tetapi kehidupan kami akan berubah apabila saya melayani Tuhan sepenuhnya. Saya menjadi bingung, karena saya sedang memasukkan lamaran pekerjaan ke Perusahaan Perkebunan di Kalimantan Barat. Informasi terakhir, yang saya terima bahwa Direktur operasional telah menyetujui lamaran saya. Tetapi saya bisa dikatakan lulus setelah Direktur Keuangan, Direktur Operasional dan Direktur Engineering Setuju, jadi saya harus menunggu persetujuan dari dua direktur lagi.
Sambil menunggu jawaban, saya berdoa, dan mengambil keputusan jika lamaran saya ditolak maka saya akan menjadi Fultimer. Puji Tuhan, dua minggu kemudian saya mendapat telepon bahwa lamaran saya ditolak, tetapi mereka memberi kesempatan untuk bekerja di Banda Aceh, dengan jabatan yang sama. Saya mengingat apa yang telah saya putuskan, karena lamaran saya ditolak, maka saya yakin ini cara Tuhan untuk memanggil saya kembali. Saya putuskan, saya menjadi Hamba Tuhan. Dan sekarang saya menjadi Fultimer Di Gereja Bethel Indonesia Jemaat Graha Nusa Permai – Batam, yang dipimpin oleh hamba-Nya Pdm. Asi Pangondian Hutasoit. Puji Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.   Amin.     ( Mangadar Christian Sihaloho,A.Md)

ANDROID “PERUSAK” MASA DEPAN

Smart People, jagalah anak kita dengan segala kewaspadaan yang kita miliki. Karena existensi kita ditentukan oleh keturunan kita (anak...