Pada akhir
tahun 1990, keluarga besar kami berangkat dari Pulau Samosir menuju Kota
Siantar lalu melanjutkan perjalanan ke Bagan Batu. Sesampainya di Bagan Batu,
saya terheran – heran melihat begitu banyak pohon Kelapa sawit. Sewaktu di
Sinuan saya sudah mengenal kelapa sawit karena di Sinuan juga ada pohon kelapa
sawit tapi hanya satu pohon saja yang aku tahu.
Ketika kami sampai di Bagan Batu, hari sudah gelap, setelah menunggu beberapa
jam datanglah sebuah mobil truk pengangkut sawit menjemput kami. Dari bagan
batu kami dibawa ke sebuah desa yang bernama Desa Beringin Makmur atau dikenal dengan Berastagi. Melewati kebun kelapa sawit, dari jalan
tanah merah, bergulat dengan capeknya badan dan ngantuknya mata selama kurang
lebih 45 menit perjalanan akhirnya sampai juga kami di Berastagi. Sesampainya
di Berastagi aku kembali terkejut karena ternyata orang yang kami temui di sana
adalah pamanku kandung dari ibu. Aku di perkenalkan pada seorang anak perempuan
seumuran dengan adikku, namanya Waginem. Waginem adalah anak dari Pekerja di
kebun pamanku. Kami harus menginap dirumah mereka beberapa hari sampai kami
menemukan rumah untuk tempat tinggal kami.
Setelah ayah menemukan rumah untuk kami tinggali, kami pun pindah dari
rumah waginem dan menempati rumah kami yang baru. Rumah yang kami huni sekarang
bukanlah kepunyaan kami tetapi rumah orang yang mempunyai kebun di berastagi
tetapi orangnya tidak tinggal di desa itu, sehingga ayah minta izin untuk
ditempati daripada rumah itu tidak terawat. Aku tidak bisa melanjutkan sekolah
disini, karena beberapa hal, salah satu diantaranya adalah bahasa. Saya belum
bisa berbahasa Indonesia karena sewaktu sekolah di Sinuan bahasa yang digunakan
adalah bahasa batak. Saya harus menunggu sampai kenaikan kelas berikutnya
sambil belajar bahasa Indonesia.
Rabu, 15 Agustus 2012
Bagaimana STT – IKAT bisa membantu kamu dalam tugas dalam pengembangan pelayanan?
Sejujurnya saya tidak
tahu pasti apa yang akan saya dapat dari STT – IKAT, mengapa? Karena pada saat
saya menerima brosur, saya tidak menemukan kurikulum perkuliahan di dalamnya.
Lalu mengapa saya
masih mau kuliah di STT – IKAT ? Jawabannya adalah:
Pertama, Direktur dari
STT – IKAT kampus batam adalah seorang Gembala Sidang Gereja Bethel Indonesia. Pada saat ini saya sedang melayani
di GBI, jadi setidaknya pandangan theologia yang dibagikan kepada mahasiswa
adalah pandangan Theologia GBI. Hal tersebut diatas akan sangat membantu saya
dalam menghadapi permasalahan dalam pelayanan karena saya dan Direktur STT –
IKAT bernaung pada Denominasi yang sama.
Kedua, Status Keabsahan
Kampus. Setelah saya membaca dan memperhatikan kampus STT yang ada di Kota
Batam, hampir rata baru berdiri yang artinya lulusannya belum banyak dan
Akreditasinya belum jelas. STT – IKAT berdasarkan info yang saya dapat, sudah
terakreditasi. Kepastian status tersebut mendorong saya untuk kuliah di STT –
IKAT. Karena saya tidak mau, kalau nanti Ijazah saya dipertanyakan oleh Pihak
yang berwenang ketika saya sedang berurusan dengan pemerintah.
Ketiga, Gembala Sidang
saya kuliah di STT – IKAT.
Keempat, Saya punya
kerinduan untuk membuka sekolah gratis bagi yang tidak mampu di kampung saya.
Saya mengambil Jurusan Pendidikan Agama Kristen adalah untuk bahan atau dasar
bagi saya dalam mendirikan sekolah nanti, sehingga saya tidak perlu harus
pusing mencari orang lain yang berlatar belakang pendidikan untuk mengurus
sekolah tersebut.
Kelima, Jika kerinduan
saya untuk membuka sekolah tersebut belum tercapai maka saya dapat mengajar
Pendidikan Agama Kristen terlebih dahulu di sekolah – sekolah sambil menambah
pengalaman dalam mengajar.
Keenam, Saya mempunyai
Allah yang turut bekerja di dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan. Saya
yakin bahwa Allah punya rencana yang besar buat saya melalui perkuliahan yang
akan saya jalani nantinya. Karena bersama Yesus tidak ada yang terjadi secara
kebetulan.
Ketujuh, saya rindu
melayani bangsa – bangsa. Harapan saya STT – IKAT bisa memfasilitasi untuk
mencapai kerinduan saya. Saya rindu melayani di luar negeri seperti Malaysia,
Brunei Darussalam, Singapore, Fhilipina, Thailand, dll…
(Mangadar Christian Sihaloho,A.Md)
YESUS MENGUBAH SEGALANYA (Kesaksian Pertobatan)
YESUS MENGUBAH SEGALANYA
(Kesaksian Pertobatan)
Saya dilahirkan
di Pulau Samosir di keluarga Katolik. Meskipun orang tua saya bukanlah orang
yang rajin beribadah tetapi mereka mengajarkan saya untuk rajin beribadah. Sehingga sejak umur 4 tahun saya sudah ikut
liturgy dan saya rajin ikut sekolah minggu. Keluarga besar saya adalah
Penyembah Berhala meskipun sudah beragama, mereka tetap meyakini kuasa gelap.
Pada saat berumur 5 tahun keluargaku pindah ke Bagan Batu – Riau untuk mencoba
kehidupan baru. Orang tua saya memulai usaha perkreditan barang. Dalam memulai
usaha tersebut orang tua meminta batuan kepada “orang pintar” agar dagangan
laris. Pada awalnya semuanya berjalan sangat baik tetapi setelah beberapa saat
keadaan berbalik, bukan untung yang didapat malah bunting. Sehingga keadaan
perekonomian keluarga saya sangat down. Bahkan tanah harta yang ada juga sampai
terjual habis.
Entah karena
apa, orang tua saya sangat gampang marah, jika saya melakukan kesalahan yang
kecil saja, Ayah saya akan menghajar saya dengan kayu sampai seluruh tubuh saya
penuh dengan bekas pukulan. Terkadang saya malu untuk berangkat sekolah karena
bekas pukulan tersebut masih jelas terlihat dipaha, tangan dan wajah saya.
Sehingga saya sangat benci dengan ayah bahkan saya berpikir pada masa itu, jika
saya besar nanti saya akan bunuh ayah. Perasaan dendam dan benci dengan orang
tua saya terus terniang di otak saya. Akibat dari rasa dendam itu saya mulai
merokok dan minum minuman keras pada saat saya masih berumur 10 tahun. Dan yang
lebih parah lagi, saya sudah menonton film porno pada saat usia saya masih 9
tahun. Pergaulan yang tidak benar menambah nakalnya saya. Tetapi Yesus sangat
sayang kepada saya, sehingga pada saat saya berumur 12 tahun saya mengenal
Yesus Kristus. Yesus Kristus yang saya kenal itu tidak langsung mengubah saya.
Tetapi Dia membentuk saya perlahan. Pertama Dia melepaskan saya dari merokok,
lalu minuman keras, lalu keterikatan Blue film. Tetapi untuk memaafkan orang
tua sangat sulit bagi saya.
Saya rindu
diubahkan menjadi pribadi yang baru. Gembala saya menyampaikan dalam khotbahnya
bahwa setiap orang harus dilahirkan kembali tidak hanya mengenal-Nya saja. Jika
seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak layak masuk Kerajaan Sorga. Ketika
saya masuk sekolah menengah atas, saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Raja
dalam hidupku. Pada tanggal 13 Agustus 2000, saya di baptis selam. Beberapa
bulan setelah saya dibaptis, saya mengikuti ibadah Pria Sejati. Dalam ibadah
tersebut, topic utamanya adalah Pemulihan
Hati Bapa. Dalam ibadah tersebut diberitahukan bahwa kita harus mempunyai
hati Bapa yang rela mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kita.
Mendengar hal tersebut hati saya berontak, tetapi pada saat tiba waktunya
menyembah Tuhan. Saya tidak tahu entah mengapa, air mata saya terus mengalir
tanpa henti…. Saya terus menangis…. Dalam penyembahan tersebut saya merasakan
urapan Tuhan menyelimuti hatiku. Ada damai yang sungguh tak terceritakan, ada
sukacita yang luar biasa, rasa benci dan dendam kepada ayah berubah menjadi
rindu. Entah bagaimana caranya, pada saat itu saya dapat melepaskan pengampunan
atas ayah saya. Saya minta ampun atas dosa yang perbuat selama ini kepada Tuhan
dan saya melepaskan berkat atas ayahku.
Sejak saat itu, banyak perubahan yang
terjadi bagi secara pribadi, bagi keluargaku dan bagi orang – orang yang ada
disekitar kami. Ayah saya yang dahulunya adalah seorang pemarah, berubah
menjadi lemah lembut. Keluarga kami yang dulunya percaya dengan Okultisme
berubah menjadi keluarga yang mengandalkan Tuhan. Memang ajaib Tuhan Yesus. Pengenalan
dan Penerimaan akan Yesus mengubahkan segalanya. Haleluya…. Amin. ( Mangadar Christian Sihaloho,A.Md )
TUHAN MENANGKAPKU KEMBALI ( Kesaksian Panggilan Tuhan )
TUHAN MENANGKAPKU KEMBALI
( Kesaksian Panggilan Tuhan )
Sejak Tamat
sekolah menengah atas, saya rindu untuk kuliah Theologia tetapi orang tua saya
rindu saya menjadi seorang Manager Perusahaan. Alasan mereka tidak mengijinkan
saya kuliah Theologia adalah : Karena saya anak pertama, jadi mereka tidak
ingin saya mepnjadi Pendeta karena pendeta itu tak ada uangnya dan lagi kalau
anak Pertama jadi pendeta, lalu adik – adik saya jadi apa nantinya. Lalu orang tua saya menyuruh saya kuliah
Teknik Mesin. Karena biaya kuliah teknik mesin sangat mahal maka saya ambil
Bahasa Inggris. Kenapa Bahasa Inggris? Karena saya ingin melayani bangsa –
bangsa. Disamping saya kuliah, saya juga aktif Pelayanan di Gereja Bethany
Indonesia Padang Bulan – Medan. Saya memulai pelayanan sebagai Penyusun Kursi,
lalu Penerima Tamu, Pendoa, Guru Sekolah Minggu, Singer, dan terakhir sebagai
Worship leader. Dan jabatan di gereja sebagai Sekretaris Sekolah Minggu,
Sekretaris Youth, Koordinator Pelayanan Kampus dan Sekolah. Semua kegiatan tersebut
saya lakukan selama saya masih kuliah.
Setelah selesai
kuliah saya rindu untuk melayani di Luar Negeri, dan Puji Tuhan pada saat itu
ada Hamba Tuhan yang datang dari Korea Selatan ke Medan. Seorang dari Pelayan
Tuhan di Gereja menawarkan kepada saya untuk ikut dengan mereka. Saya sangat
senang sekali mendengar tawaran tersebut. Lalu saya perbincangkan dengan orang
tua saya, lagi – lagi mereka menolak. Karena merasa jengkel, saya menelepon
seorang hamba Tuhan di Air Molek, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau dan menawarkan diri untuk menjadi Fulltimer
di Gereja beliau. Beliau menerima tawaran saya, saya pun berangkat ke Air
Molek. Di Air Molek saya melayani sebagai Wakil Gembala Sidang. Gereja ini
mempunyai Cabang di Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi,Riau. Ibadah di
cabang di adakan setiap Minggu sore pukul 18.00 WIB. Jarak dari Air Molek Ke
Taluk Kuantan kira – kira 95 KM. Setelah melayani selama 3 bulan jemaat yang
ada di Taluk Kuantan meminta saya untuk menjadi Gembala Sidang. Tetapi saya menolak
dengan alasan saya belum menikah. Setelah 5 bulan pelayanan, saya minta ijin
pulang kampong. Saya pulang kampong dan mengambil keputusan untuk kerja
sekuler.
Tahun 2008, saya
berangkat ke Kalimantan Tengah, karena di sana saya mempunyai saudara yang bisa
memasukkan saya kerja di Tambang Emas. Sesampai di Kalteng, tepatnya di Kec.
Tewah, Kab. Gunung Mas, sembari menunggu dapat kerja saya beribadah dan
melayani di Gereja Pantekosta Tabernakel. Di gereja ini saya melayani sebagai
Worship Leader dan Pembicara. Setelah enam bulan pelayanan saya ditawarin untuk
menjadi Gembala di gereja cabang. Saya tidak menolak tawaran tersebut tetapi
juga tidak mengiyakannya. Karena saya datang ke kalteng bukan untuk jadi
Pelayan Tuhan tetapi mencari kerja. Setelah 8 bulan tidak juga bekerja, saya
memutuskan untuk mengikuti CPNS di Kabupaten Kotawaringin Timur atau tepatnya
di Kota Sampit. Saya pindah ke Kota sampit, mengikuti tes CPNS dan hasilnya,
saya tidak lulus. Meski tidak lulus, saya memilih menetap di Sampit.
Di Kota sampit
saya beribadah di Gereja Pantekosta Di Indonesia. Di gereja ini saya melayani
sebagai Worship Leader dan Pembicara. Setelah menemukan gereja, saya melamar
menjadi tenaga Honorer di Pengadilan Negeri sampit. Saya di terima menjadi
honorer dan di tempatkan di Panmud Pidana. Setelah saya bekerja selama 11 bulan
saya merasa ada yang hilang dari diri saya. Apa itu? Kebenaran.. ya kebenaran
itu mulai terkikis sedikit demi sedikit karena pekerjaanku. Secara materil,
saya hidup berlimpah, punya kekuasaan, dan ditakuti banyak orang. Tetapi
disamping itu semua, saya telah banyak memilukan hati Tuhan. Sehingga setelah
genap satu tahun saya mengundurkan diri menjadi Honorer. Dan bekerja di
perkebunan kelapa sawit yaitu PT. Windu Nabatindo Lestari, dengan harapan saya dapat
mendapatkan kembali kebenaran itu.
Ternyata
kehidupan rohani saya tidak menjadi lebih baik, malah semakin hancur, karena
ditempat kerja yang baru, saya harus lembur tiap malam bahkan terkadang hari
minggu harus lembur. Hari – hari terasa semakin hampa karena tidak beribadah
lagi. Dari segi pekerjaan, saya sangat beruntung, setelah 4 bulan bekerja,
jabatan saya naik dari Admin Tanaman menjadi Akunting. Dan Kepala Administrasi
saya menjanjikan bahwa paling lama 2 tahun saya pasti naik jabatan menjadi
Kepala Administrasi. Meski saya memperoleh jabatan yang enak tapir rohku
semakin redup karena tekanan pekerjaan. Setelah bekerja Selama 6 bulan, karena
sesuatu dan lain hal, saya mengundurkan diri dari perusahaan tersebut dan
melamar pada perusahaan lain yaitu PT. Sentosa Andalan Asa Utama. Di perusahaan
ini saya melamar menjadi Asisten Kepala Kebun atau setingkat dengan Asisten
Manager Kebun. Saya di terima bekerja, tetapi rasa hampa itu tetap ada. Kepala
kebun saya berkata bahwa dalam waktu 2 tahun saya pasti akan jadi kepala kebun.
Karena berdasarkan penilaian Owner dan Direktur Perusahaan, hasil kerja saya
diatas nilai Delapan. Mereka sangat senang saya bisa bergabung dengan
perusahaan tersebut. Tetapi suatu malam, Roh Kudus berbicara: “Coba kamu ingat
apa yang telah Aku perbuat bagimu, dan coba ingat kembali kerinduan yang aku
taruh di hatimu dulu”. Malam itu, saya merenungkan bahwa sebenarnya yang Tuhan
inginkan dari saya adalah hidup saya.
Lalu malam itu juga saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari
Perusahaan. Direktur memanggil saya dan menanyakan mengapa saya resign. Beliau
mengharapkan saya tetap bisa bergabung untuk memperbaiki system yang ada.
Tetapi saya tetap bersikeras untuk mundur. Akhirnya dengan sangat berat, mereka
melepaskan saya. Lalu saya telepon ke pacar saya di Batam, saya katakan bahwa
saya sudah mengundurkan diri dari perusahaan dan saya mau menjadi Fulltimer di
batam. Pacar saya setuju.
Saya datang ke
batam, menikah lalu mulai mencari gereja untuk jadi fulltimer. Setelah
berbincang dengan gembala sidang, gembala sidang menawarkan PK yang bisa
diberikan oleh gereja. Mendengar jumlah PK tersebut, iblis berbicara dan
menggoda saya untuk kembali bekerja. Saya tergoda dan memutuskan kembali
bekerja di Batam. Setelah tiga kali pindah pekerjaan, Roh Kudus ingatkan
kembali tujuan saya datang ke batam. Mengingat saya telah menikah dan mempunyai
1 orang anak, maka saya mengabaikan suara itu. Kemudian, Roh Kudus berbicara
melalui istri saya, isterinya bermimpi bahwa seseorang berkata bahwa pekerjaan
sekarang memang baik tetapi kehidupan kami akan berubah apabila saya melayani
Tuhan sepenuhnya. Saya menjadi bingung, karena saya sedang memasukkan lamaran
pekerjaan ke Perusahaan Perkebunan di Kalimantan Barat. Informasi terakhir,
yang saya terima bahwa Direktur operasional telah menyetujui lamaran saya.
Tetapi saya bisa dikatakan lulus setelah Direktur Keuangan, Direktur
Operasional dan Direktur Engineering Setuju, jadi saya harus menunggu
persetujuan dari dua direktur lagi.
Sambil menunggu
jawaban, saya berdoa, dan mengambil keputusan jika lamaran saya ditolak maka
saya akan menjadi Fultimer. Puji Tuhan, dua minggu kemudian saya mendapat
telepon bahwa lamaran saya ditolak, tetapi mereka memberi kesempatan untuk
bekerja di Banda Aceh, dengan jabatan yang sama. Saya mengingat apa yang telah
saya putuskan, karena lamaran saya ditolak, maka saya yakin ini cara Tuhan
untuk memanggil saya kembali. Saya putuskan, saya menjadi Hamba Tuhan. Dan
sekarang saya menjadi Fultimer Di Gereja Bethel Indonesia Jemaat Graha Nusa
Permai – Batam, yang dipimpin oleh hamba-Nya Pdm. Asi Pangondian Hutasoit. Puji
Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati. Amin. ( Mangadar
Christian Sihaloho,A.Md)
Langganan:
Postingan (Atom)
ANDROID “PERUSAK” MASA DEPAN
Smart People, jagalah anak kita dengan segala kewaspadaan yang kita miliki. Karena existensi kita ditentukan oleh keturunan kita (anak...
-
MAKALAH Disusun dan D iajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Sistematika II Pascasarjana Sekolah Tingg...
-
YESUS MENGUBAH SEGALANYA (Kesaksian Pertobatan) Saya dilahirkan di Pulau Samosir di keluarga Katolik. Meskipun orang tua saya bukanl...
-
GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN YANG IDEAL SEBAGAI INSTRUMEN DALAM MENCAPAI TUJUAN MAKALAH Disusun dan D iajukan Sebagai Salah Sat...